Pages

Sunday, February 23, 2014

Tentang Sunrise dan Sunset

Memotret sunrise dan sunset adalah salah satu hal wajib bagi penggiat alam terbuka, khususnya para pendaki gunung dan penyusur pantai. Apalagi bagi para penyuka fotografi.
etapi apabila anda sering memotret posisi sunset ataupun sunrise dan anda kurang puas hasilnya, cobalah beberapa tips dan cara berikut ini, siapa tahu hasil yang anda inginkan cukup memuaskan hati
(Sunrest di kaki Gunung Lawu)
Lakukan Persiapan Sebaik - baiknya
Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba. serta persiapkan peralatan yang dibutuhkan.
Jangan Kecewa Karena Mendung
Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.
Maksimalkan Siluet
Hal yang menambah daya tarik foto sunset dan sunrise adalah siluet. Siluet memberi kesan yang kuat serta memberi cerita dalam foto anda, apalagi jika anda memotret sunset atau sunrise di lokasi yang memiliki identitas kuat.
Gunakan Manual Focus
Karena sunset dan sunrise memiliki kualitas cahaya yang lumayan ekstrim, kadang kamera akan kesulitan menemukan fokus jika anda menggunakan mode auto focus, segera ganti ke mode manual sehingga kita tidak menyia - nyiakan waktu menunggu kamera menemukan titik fokus.
Gunakan Preset White Balance Cloudy
Ubahlah setting white balance anda ke cloudy ( biasanya dilambangkan dengan ikon mendung ). Setting white balance ini akan membuat foto sunset atau sunrise lebih hangat dan warnanya lebih “menggigit”, dibandingkan kalau menggunakan setting white balance auto. Atau jika anda suka bereksperimen, cobalah setting white balance lainnya.
Gunakan Spot Metering ( SLR dan Prosumer ) atau Sunset Scene ( Untuk Kamera Saku )
Untuk memperoleh eksposur yang tepat, gunakan mode metering spot jika anda memiliki kamera SLR dan prosumer, atau gunakan mode scene sunset / sunrise jika anda menggunakan kamera saku pemula. Untuk pengukuran menggunakan spot meter, arahkan titik fokus ke area sekitar matahari ( jangan tepat di matahari – nya lalu lakukan metering dengan memencet separuh shutter, lalu kunci eksposur anda. Untuk kamera saku  dengan mode scene ), tinggal arahkan dan jepret.

Jangan Berhenti Ketika Sunset Lewat
Saat memotret sunset, jangan kemasi kamera anda hanya karena matahari sudah melewati garis horison. Bertahanlah sebentar lagi, karena cahaya sesaat setelah sunset adalah salah satu cahaya paling indah yang dikeluarkan alam. Begitu juga dengan sunrise, jangan datang terlalu mepet dengan waktu matahari terbit. Cahaya sesaat sebelum sunrise adalah salah satu yang paling indah.

Berdoalah Agar Alam Berpihak Pada Anda
(sunrest di Gunung Panteng)
(Sunset di kota Jogja)

 

Depth Of Field (DOF)

Depth Of Field (DOF)

Foto di atas menggunakan teknik DOF. DOF secara sederhana dapat diartikan sebagai ruang ketajaman atau ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam fotoDalam istilah fotografi, dikenal dua jenis DOF, DOF lebar dan DOF sempit.

1. DOF Lebar, berarti sebagian besar obyek foto, baik obyek foto terdekat dari kamera sampai obyek terjauh akan fokus/tajam.

2. DOF Sempit, berarti titik fokus/tajam hanya akan ada pada bagian obyek tertentu, sedangkan sisanya blur/tidak fokus.

BEFORE

AFTER

Levitasi

Kali ini saya akan memposting hasil jepretan saya. Dalam istilah fotografi ini biasanya disebut dengan teknik jump shoot. . .
Namun, sekarang ini di kalangan fotografi sedang marak menggunakan teknik Levitasi. apa sih teknik levitalis itu?
Levitasi, yaitu teknik fotografi yang membuat seseorang atau objek solah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu.Foto levitasi berbeda dengan jump shot yang sering menunjukkan ekspresi muka dan sangat terlihat sedang melompat. Untuk melakukan teknik levitasi ini, caranya hampir sama dengan teknik jump shot, yaitu pengambilan gambar dilakukan ketika objek sedang melompat dan  melayang, hanya saja, Levitasi lebih menekankan objek untuk seolah-olah terlihat melayang alami tanpa terlalu banyak ekspresi muka.
(Levitation, which is a technique of photography that makes a person or object as if to float without using levitation bantu.Foto different from the jump shot that often show very visible facial expression and jumping. To do this levitation technique, do almost the same with the jump shot technique, ie the image is taken when the object is to jump and float, only, object to emphasize Levitation as if seen hovering without too much natural facial expressions.)
wow keren ya...
setelah saya melihat koleksi hasil potretan saya. saya menemukan sebuah foto. Apa mungkin yang seperti ini gambaran foto Levitalis...
 



 

Translate

Blogroll

Blogger templates

Harry Potter Magical Wand